PENGERTIAN KONFLIK KEPERAWATAN
Dua orang pakar penulis dari Amerika
Serikat yaitu, Cathy ConstantinoChistina Sickles Merchant mengatakan dengan
kata-kata yang lebi, dan h sederhana, bahwa konflik pada dasarnya adalah:
"sebuah proses mengekspresikan ketidapuasan, ketidaksetujuan, atau harapan-harapan
yang tidak terealisasi".
Sedangkan teori keperawatan yaitu
mengidentifikasikan dan mendefinisikan sebagai hubungan yang spesifik dari konsep-konsep
keperawatan seperti hubungan antara konsep manusia, konsep sehat-sakit, konsep
lingkungan dan keperawatan. Jika konflik dan keperawatan dihubungkan maka dapat
dirumuskan sebagai proses mengekspresikan ketidapuasan, ketidaksetujuan, atau
harapan-harapan yang tidak terealisasi yang berkaitan dengan konsep manusia,
konsep sehat-sakit, konsep lingkungan dan keperawatan.
PENYEBAB KONFLIK
Konflik
dapat berkembang karena berbagai sebab sebagai berikut:
1. Batasan pekerjaan yang tidak jelas
Pendeskripsian batasan pekerjaan yang
tidak jelas dapat memicu munculnya konflik dikarenakan adanya orang/individu
yang tidak tahu pekerjaanya dan dapat mengganggu tugas dan wewenang dari orang
lain.
2. Hambatan komunikasi
Konflik juga dapat terjadi jika komunikasi
dalam suatu komunitas tidak berjalan lancar, kondisi yang seperti ini akan
menimbulkan misunderstanding/kesalahpahaman.
3. Tekanan waktu
Tekanan waktu juga dapat memicu adanya
konflik, jika dalam suatu komuntas tidak dapat memanage waktu dengan baik dan
menggunakannya secara efektif dalam mencapai target yang ditentukan.
4. Standar,
peraturan dan kebijakan yang tidak masuk akal
Standar,
peraturan dan kebijakan yang tidak masuk akal, juga dapat memicu konflik
dikarenakan adanya standar, peraturan dan kebijakan yang tidak dapat
diwujudkan.
5. Pertikaian
antarpribadi
Pertikaian
antarpribadi juga dapat memicu adanya konflik karena akan muncul tidak adanya
sinergi/kerjasama antara pribadi yang bertikai dan mencari pembenaran pribadi
masing-masing.
6. Perbedaan
status
Perbedaan
status juga termasuk pemicu munculnya konflik, karena adanya yang merasa
superioritas/diatas daripada yang lain.
7. Harapan
yang tidak terwujud
Harapan yang
tidak terwujud akan memicu konflik karena akan menjadi halangan tersendiri bagi
komunitas atau individu ketika adanya harapan yang tidak terwujud dapat
menurunkan self confidance/kepercayaan dirinya menurun sehingga terjadi
kesusahan dalam mempercayai diri maupun orang lain.
CARA MENGATASI KONFLIK
1. Avoidance (Menghindar)
Menghindari konflik dapat dilakukan jika
isu atau masalah yang memicu konflik tidak terlalu penting atau jika potensi
konfrontasinya tidak seimbang dengan akibat yang akan ditimbulkannya.
Penghindaran merupakan strategi yang memungkinkan pihak-pihak yang
berkonfrontasi untuk menenangkan diri. Manajer perawat yang terlibat didalam
konflik dapat menepiskan isu dengan mengatakan “Biarlah kedua pihak mengambil
waktu untuk memikirkan hal ini dan menentukan tanggal untuk melakukan diskusi”
2. Mengakomodasi
Memberi kesempatan pada orang lain untuk
mengatur strategi pemecahan masalah, khususnya apabila isu tersebut penting
bagi orang lain. Hal ini memungkinkan timbulnya kerjasama dengan memberi
kesempatan pada mereka untuk membuat keputusan. Perawat yang menjadi bagian
dalam konflik dapat mengakomodasikan pihak lain dengan menempatkan kebutuhan
pihak lain di tempat yang pertama.
3. Kompetisi
Gunakan metode ini jika anda percaya bahwa
anda memiliki lebih banyak informasi dan keahlian yang lebih dibanding yang
lainnya atau ketika anda tidak ingin mengkompromikan nilai-nilai anda. Metode
ini mungkin bisa memicu konflik tetapi bisa jadi merupakan metode yang penting
untuk alasan-alasan keamanan.
4. Kompromi atau Negosiasi
Masing-masing memberikan dan menawarkan
sesuatu pada waktu yang bersamaan, saling memberi dan menerima, serta
meminimalkan kekurangan semua pihak yang dapat menguntungkan semua pihak.
5. Memecahkan Masalah atau Kolaborasi
Pemecahan sama-sama menang dimana individu
yang terlibat mempunyai tujuan kerja yang sama. Perlu
adanya satu komitmen dari semua pihak yang terlibat untuk saling
mendukung dan saling memperhatikan satu sama lainnya.